Investasi

Milenial dan Gen-Z Mulai Melek Investasi Berbasis ESG

Menurut data terbaru, arus dana pengelolaan investasi pasif secara global mencapai US$7,2 triliun antara tahun 2013 hingga 2022, melebihi pengelolaan investasi aktif yang hanya US$0,9 triliun.

ESG UpdateMilenial dan Gen-Z semakin terlibat dalam investasi yang memiliki nilai tambah, seperti dampak sosial dan lingkungan, serta mematuhi prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance/ESG). Tren global menunjukkan peningkatan dalam investasi pasif, yang mengarah pada peningkatan dana kelolaan atau aset di bawah pengelolaan (AUM) secara global. Oleh karena itu, reksa dana yang berfokus pada ESG menunjukkan kinerja historis yang unggul dan dampak positif terhadap sosial dan lingkungan.

Ria Meristika Warganda, Direktur Insight Investments Management (Insight IM), menyoroti tren ini dan pentingnya memilih produk Reksa Dana Indeks yang unggul. “Ketika investor memilih investasi pasif melalui reksa dana indeks, sangat penting untuk memilih produk dengan kinerja historis yang unggul, track record pemulihan pasca krisis, dan potensi return yang baik di masa depan,” jelas Ria.

Investasi pasif, seperti Reksa Dana Indeks dan ETF, adalah strategi di mana investor atau manajer investasi tidak mencoba secara aktif mengalahkan pasar atau indeks, tetapi mencerminkan kinerja pasar secara keseluruhan atau indeks tertentu.

Menurut data terbaru, arus dana pengelolaan investasi pasif secara global mencapai US$7,2 triliun antara tahun 2013 hingga 2022, melebihi pengelolaan investasi aktif yang hanya US$0,9 triliun.

Sebagai respons terhadap tren ini, Insight IM memperkenalkan Reksa Dana Indeks Insight SRI-KEHATI Likuid, yang didasarkan pada Indeks Socially Responsible Investment (SRI–KEHATI) dengan referensi pada Principle for Responsible Investment (PRI) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indeks SRI-KEHATI melakukan seleksi emiten berdasarkan prinsip Socially Responsible Investment (SRI) dan Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Ria menegaskan bahwa Reksa Dana Insight SRI-KEHATI Likuid merupakan pilihan menarik bagi investor yang tertarik pada investasi dengan basis prinsip ESG dan strategi pasif. Reksa dana ini tidak hanya memiliki kinerja historis yang mengungguli indeks saham lainnya seperti MSCI Indonesia, LQ45, dan IDX30 dalam periode 1, 3, dan 5 tahun, tetapi juga memiliki kemampuan pemulihan pasca krisis yang lebih baik dibandingkan IHSG dan indeks SRI-KEHATI itu sendiri.

Sejak peluncurannya, Reksa Dana Insight SRI-KEHATI Likuid telah mengalami dua periode krisis, yakni pada tahun 2018 dan 2020. Namun, produk ini terbukti pulih lebih cepat daripada IHSG dalam periode 1 dan 3 tahun pasca titik terendahnya.

Selain kinerja finansial yang unggul, Reksa Dana Insight SRI-KEHATI Likuid juga menekankan dampak positifnya melalui program kontribusi sosial. Insight IM bekerja sama dengan Yayasan KEHATI dalam menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia. Program-program ini termasuk peningkatan kapasitas kelompok perempuan dalam pengelolaan pangan lokal di Distrik Salawati Barat, Provinsi Papua Barat, serta pelestarian kawasan mangrove untuk mitigasi bencana di pesisir Teluk Palu, Sulawesi Tengah.

Dengan demikian, Reksa Dana Insight SRI-KEHATI Likuid tidak hanya menjadi pilihan investasi yang menarik dari segi kinerja finansial, tetapi juga memberikan kesempatan bagi investor untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Leave a Comment

Your email address will not be published.