Pada Selasa, 18 Februari 2025, PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) menyelenggarakan kembali SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 dengan tema “Peluang dan Tantangan 2025: Sinergi Sektor Publik dan Swasta”. Untuk membahas potensi investasi dan prospek ekonomi Indonesia, pejabat pemerintah, ahli ekonomi, pemerhati politik, dan pelaku industri akan berkumpul di acara ini.
Selain itu, SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 menekankan bahwa kerja sama yang kuat antara bisnis dan pemerintah sangat penting untuk menjaga momentum positif dari pergerakan perekonomian negara di tengah ketidakpastian global dan dinamika makro ekonomi dunia.
Sebagai salah satu bank swasta nasional di Indonesia, SMBC Indonesia mengaku optimis menghadapi tahun 2025. Hal ini tidak terlepas dari resiliensi dan proses transformasi SMBC Indonesia yang solid sepanjang tahun 2024.
“Sejalan dengan semangat kolaborasi SMBC Indonesia, kami beraspirasi agar diskusi ini dapat menumbuhkan kemitraan pemerintah dan swasta untuk mengakselerasi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai segmen,” ucap Direktur Utama SMBC Indonesia, Henoch Munandar.
Potensi ekonomi hijau
Diskusi Signifikansi Kondisi Politik dan Ekonomi Hijau terhadap Perekonomian Negara di SMBC Indonesia Economic Outlook 2025 turut membahas pentingnya menjaga kondisi stabilitas politik yang sehat demi stabilitas ekonomi, yang pada akhirnya akan menentukan tingkat kepercayaan pasar dan kesehatan iklim investasi di dalam negeri.
Chatib Basri, anggota Dewan Ekonomi Nasional, mengatakan pemerintah juga harus mendorong kemajuan negara dalam ekonomi hijau. Investor juga harus memprioritaskan industri yang ramah lingkungan.
Ia menilai, keputusan investor dalam menjadi acuan pemerintah dalam menegaskan komitmen mengembangkan energi hijau demi mencapai emisi nol bersih pada 2060. “Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Kebijakan yang mendukung transisi ke ekonomi hijau pun dapat menarik investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambah Chatib.
Masyarakat juga harus mendukung tujuan ini. Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa 88% orang percaya bahwa pemerintah dapat menangani masalah ekonomi global.
Untuk itu, kepercayaan ini perlu dijaga agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi. “Pemerintah perlu menjaga kepercayaan dan optimisme masyarakat dengan melahirkan kebijakan yang matang demi menjaga pertumbuhan ekonomi,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi.