Energi Berkelanjutan

SUN Energy Perkuat Praktik ESG Perusahaan Melalui Pemanfaatan PLTS

SUN Energy telah menyelesaikan proyek instalasi sistem energi surya atap di QBIG Mall di BSD City, dengan total kapasitas 1,9 MWp. Instalasi yang terdiri dari 5.748 panel surya ini menandai QBIG Mall sebagai mal pertama di Indonesia yang memiliki instalasi PLTS Atap terbesar. Proyek ini merupakan bukti komitmen QBIG Mall untuk mengadopsi fasilitas ramah lingkungan.

ESG Update – Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) kini menjadi fokus utama para investor global. Survei PwC Global Investor menunjukkan bahwa 79 persen investor menjadikan kinerja ESG sebagai faktor penting sebelum menentukan keputusan investasi. Menyikapi tren tersebut, SUN Energy—salah satu pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di Indonesia—mendorong pelaku industri dan komersial untuk memanfaatkan energi matahari sebagai strategi peningkatan keberlanjutan perusahaan.

Dari sisi lingkungan, pemanfaatan PLTS memberikan kontribusi langsung terhadap pengurangan emisi. Setiap 1 MW PLTS diperkirakan mampu menekan sekitar 1.000 ton emisi CO₂ setiap tahun. Laporan National Renewable Energy Laboratory (NREL) juga menunjukkan bahwa biaya pemasangan PLTS atap komersial telah turun sekitar 69 persen sejak 2010, sehingga pemanfaatan energi surya semakin terjangkau dan kompetitif.

Secara sosial, proyek PLTS membuka lapangan kerja ramah lingkungan, mulai dari proses konstruksi hingga pemeliharaan. Pelibatan masyarakat lokal dalam proyek energi terbarukan membantu meningkatkan pendapatan, keterampilan kerja, dan peluang ekonomi. Banyak perusahaan juga menjadikan PLTS sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial, seperti menyediakan akses energi bagi sekolah, pusat kesehatan, dan UMKM di daerah terpencil.

Dalam aspek tata kelola, penggunaan PLTS memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam memantau produksi energi bersih dan pengurangan emisi secara real-time dan transparan. Data tersebut menjadi elemen penting dalam penyusunan laporan keberlanjutan dan berperan meningkatkan kepercayaan investor. Komitmen terhadap energi terbarukan juga memperluas peluang perusahaan untuk memperoleh pembiayaan hijau dengan bunga lebih kompetitif.

Tren global menunjukkan lonjakan investasi energi bersih, dari 348 miliar dolar AS pada 2020 menjadi 499 miliar dolar AS pada 2022, menurut World Economic Forum. Di Indonesia, Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) memperkirakan kebutuhan investasi sebesar 285 miliar dolar AS untuk mencapai target iklim 2030, dengan porsi 146 miliar dolar AS diharapkan berasal dari sektor swasta. Investasi energi hijau nasional pun meningkat 78 persen pada 2023, mencapai 498 juta dolar AS.

SUN Energy menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan solusi energi surya bagi sektor industri dan komersial. Langkah ini ditujukan untuk membantu perusahaan memperkuat kinerja ESG sekaligus mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like