Upaya mendorong penggunaan komponan lokal atau Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk sarana dan prasarana PT MRT Jakarta (Perseroda) terus dilakukan. Hal tersebut dilakukan guna mengembangkan industri perkeretaapian Indonesia dan bentuk komitmen atas upaya kemandirian MRT Jakarta dalam merawat dan memelihara sarana dan prasarananya.
Direktorat industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan PT MRT Jakarta (Perseroda) menggelar business matching bagi pelaku industri komponen pendukung sarana dan prasarana MRT Jakarta.
Acara berlangsung pada Selasa (5/3/2024) di Hotel Amaroosa Grande, Bekasi. Kegiatan dihadiri oleh sekitar 50 perusahaan manufaktur dalam negeri dan 245 jenis onderdil (spare parts) terkait industri perkeretaapian.
Dalam sambutannya, Deputi Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Heru Gunawan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.
“Saya mengapresiasi kepada PT MRT Jakarta (Perseroda), asosiasi industri, dan perusahaan yang hadir hari ini. Kementerian Perindustrian sangat mendukung upaya untuk mengoptimalkan barang dan jasa dari dalam negeri seperti badan usaha milik negera dan daerah,” ujarnya.
“Industri perkeretaapian merupakan industri strategis. Kebutuhannya terus meningkat seiring dengan bertumbuhnya populasi perkotaan. Oleh karena itu, sangat relevan apabila dikatakan memiliki potensi bisnis besar bagi industri komponen perkeretaapian,” jelasnya.
Ia berharap agar forum pagi ini dapat digunakan sebaik-baiknya dengan tujuan untuk memajukan industri perkeretaapian nasional.
Senada dengan Heru, Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan berharap agar setiap pelaku industri dan pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam mengembangkan industri perkeretaapian Indonesia.
“Kami berharap agar setelah kegiatan ini, terdapat ketertarikan pengusaha atau supplier terhadap sarana dan prasarana MRT Jakarta. Selain itu, diskusi mendalam tentang permintaan dan ketersediaan, spesifikasi, skema riset dan pengembangan, serta beragam potensi lainnya,” ungkapnya.
“Lebih jauh lagi, kami berharap agar ada kerja sama pengembangan dan pengujian material untuk menunjang kapabilitas operasional serta perawatan sarana dan prasarana MRT Jakarta,” pungkasnya.
Berdasarkan kesepakatan kerja sama Indonesia—Jepang dalam pembangunan MRT Jakarta di fase 1, penggunaan komponen Jepang sebesar 3 persen. Hal ini berarti penggunaan komponen lokal hingga 65 persen. Oleh karena itu, PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menyusun Inisiatif Strategis dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2022 – 2030 dan telah dimulai sejak tahun 2022 dengan adanya kajian pemetaan TKDN dan peta jalan (roadmap) peningkatan TKDN MRT Jakarta.